Selasa, 04 Maret 2008

Pandangan Terhadap HAM, Demokratisasi, Isu Perempuan, dan Pluralisme

Pondok pesantren Al Mizan adalah pondok pesantren yang berpandangan progresif. Hal ini tampak dari pemilihan nama Al Mizan. Nama Al Mizan diambil dari salah satu nama Al-Quran mempunyai arti: timbangan, keadilan, atau keseimbangan (QS.55:7). Term tersebut direfleksikan sebagai ikhtiar dalam membangun tradisi keilmuan dengan meletakkan pengetahuan agama sebagai mainstream serta menyusun strategi budaya yang adiluhung. Dengan begitu, tradisi dan budaya yang terdapat di tengah masyarakat mampu menjadi kekuatan dalam melakukan perubahan dalam struktur masyarakat plural. Hal ini dilakukan dengan mengusung ideide strategis, yaitu: 1) mempertemukan sejumlah pemikiran kritis yang emansipatoris dan ekploratif, 2) merekonstruksi nilai-nilai keberagamaan dan keberimanan dalam konteks yang lebih luas dan majemuk, dan 3) menjalin kerja sama yang sinergis antar komponen masyarakat dengan semangat saling mencintai, menghargai, dan menguntungkan (simbiosis mutualisme).

Ide-ide yang diusung oleh Al Mizan bukan lagi ide yang up in the air atau mengawang-awang. Ide-ide tersebut sudah berada pada tahap impelementasi dalam keseharian dan kegiatan-kegiatan Al Mizan. Intergrasi nilai-nilai pluralisme, demokrasi dan kesetaraan tamPak pada keseharian santri Al Mizan. Santri-santri menyadari bahwa kemajemukan adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari. Sehingga perbedaan itu perlu dilihat sebagai suatu hal yang positif. Untuk mempromosikan nilai-nilai pluralisme dan mengenalkan ide ini kepada santri dan masyarakat sekitar, pesantren seringkali mengadakan dialog antaragama dengan menghadirkan berbagai pemeluk agama dan duduk bersama di dalam masjid




Tidak ada komentar:

Pengunjung ke

Kontak

Alamat: